Deskripsi Diri

Khairil Anwar, SE, M.Si lahir di Paya Naden pada 20 April 1978 dari pasangan Tengku Umar bin Abu Bakar dan Fatimah binti Muhammad. Gelar Sarjana di peroleh dari Unsyiah Banda Aceh, sementara gelar Magister di peroleh dari SPs-USU Medan. Sejak tahun 2002 sampai saat ini bekerja sebagai dosen pada Prodi IESP Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh. Menikah dengan Riza Izwarni dan telah dikarunia dua orang anak; Muhammad Pavel Askari dan Aisha Naury.

Jumat, 21 Oktober 2011

Contoh permintaan beras

Sebagai langkah pertama kita pelajari permintaan suatu keluarga akan beras. Jumlah beras yang dibutuhkan keluarga tersebut kurang lebih 40 kilogram per bulan. Apakah jumlah sekian kilogram pasti
juga akan dibeli? Belum tentu! Jumlah yang dibeli tidak hanya tergantung dari kebutuhan, melainkan juga dari harga beras. (Juga dari selera konsumen, dan besarya penghasilan keluarga yang bersangkutan dan harga barang- barang lain. Tetapi hal-hal ini untuk sementara belum kita perhatikan). Jika harga beras murah, keluarga tersebut mungkin akan membeli 50 kilogram atau lebih. Tetapi jika harga beras mahal, mereka (mungkin terpaksa) akar membeli kurang dari 40 kilogram.
Keterangan tentang jumlah beras yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga dikumpulkan dalam Daftar Permintaan (Demand Schedule) di bawah ini,
Tabel I.1-A. DAFTAR PERMINTAAN AKAN BERAS – KELUARGA A
Tabel Permintaan Beras
Tabel ini harus dibaca. Kalau harga beras (P) Rp3.000/kg, jumlah beras yang mau dibeli (Qd) oleh keluarga A sebanyak 40 kilogram per bulan. Tetepi, Kalau harga beras 2.000/kg, (ceteris paribus), maka jumlah yang mau dan dapat dibeli sehanyak 60 kilogram per bulan, Jadi, tabel ini hanya menunjukkan berbagai kemungkinan jumlah kg beras yang mau dibeli, tergantung tinggi-rendahnya harga beras, atau berbagai kombinasi atau pasangan Qd dan P.
Anggapan ceteris paribus antara lain berarti bahwa pendapatan keluarga tersebut tetap sama. Dalam contoh ini anggaran yang tersedia adalah Rp120.000 per bulan untuk membeli beras. Kalau harga beras naik dari Rp3000 menjadi Rp4.000/kg, sebenamya keluarga tersebut tetap ingin membeli 40 kg beras, tetapi dengan jumlah uang yang sama mereka hanya dapat membeli 30 kilogram. Kalau tetap mau membeli 40 kilogram beras, maka perlu ada tambahan uang (Rp160.000) atau harus mengurangi pengeluaran untuk keperluan lain. Tetapi dengan anggapan ceteris paribus, kemungkinan itu justru ditiadakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar